JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan gedung BSI Tower, Kamis (9/11). Kantor baru yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan itu dibangun dengan konsep green building. Sekaligus diproyeksikan menjadi Islamic Financial Center dan kawasan ikonik di jantung DKI Jakarta.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan ingin memiliki kantor yang representatif dengan semangat rahmatan lil alamin. Sejalan dengan komitmen BSI dalam pengembangan ekonomi syariah di tanah air dan berkelanjutan. Karena itu, gedung dibangun dengan konsep ramah lingkungan.
’’Implementasi ESG (environmental, social, and governance). BSI juga berkomitmen pada 3P, yakni people, planet, dan profit. Ini sejalan dengan semangat rahmatan lil alamin yang diajarkan dalam Islam,’’ kata Hery dalam sambutannya.
Pembangunan dan pengembangan BSI Tower ditargetkan memakan waktu 18 bulan. Memakai skema build operate transfer (BOT) dengan masa konsesi 30 tahun dan nilai investasi Rp1,1 triliun. Gedung itu berdiri di lahan seluas 5.736 meter persegi.
Nanti, BSI Tower memiliki 22 lantai area kantor, 1 lantai basement, dan 9 lantai podium parkir. Dilengkapi masjid, ballroom, meeting room, food hall, dan connecting bridge yang menghubungkan Menara Danareksa dengan BSI Tower.
Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, kawasan BSI Tower akan menjadi Islamic Financial Center di Indonesia. Apalagi, letaknya sangat strategis. Berdampingan dengan Menara Danareksa yang telah dibangun sebelumnya.
’’BUMN terus menjalankan misi sebagai agent of change dan berharap BSI terus tumbuh. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga global. Sekarang 12 besar dunia. Saya berharap akan masuk 10 besar dunia,’’ ucapnya.
Erick menyebutkan, BSI Tower bakal menjadi kawasan ikonik. Sebab, gedung itu memiliki konsep desain Timur Tengah, modern, dan bersih.(han/als/dio/jpg)